Jenewa 1 Jenewa 2 Jenewa 3 Jenewa 4 Jenewa 5 Jenewa 6 Jenewa 7 Jenewa 8

Kamis, 28 Juni 2012

Hal Hal Gila Yang Wanita Lakukan di Facebook

Hal Hal Gila Yang Wanita Lakukan  di FacebookBanyak hal yang bisa Anda lakukan di Facebook. Tidak hanya sebagai wadah bersosialisasi, situs jejaring ini juga bisa dijadikan tempat untuk memantau dan memengaruhi orang lain.
Menurut beberapa pria, seperti yang dikutip dari foxnews.com, wanita bisa memanfaatkan Facebook, tidak hanya dalam hal positif, tapi juga hal negatif. Salah satunya jika terkait masalah hubungan dengan lawan jenis.
Berikut opini beberapa pria yang membeberkan hal mengejutkan yang bisa dilakukan wanita di Facebook.
1. Membuat profil palsu untuk menguntit mantan pacar
Hal satu ini mungkin tampak sedikit ekstrem. Tapi, banyak wanita sengaja membuat profil palsu untuk bisa memantau mantan pacar tanpa diketahui pasangannya. Daripada menelepon atau mengirimkan sms, sekadar menulis “Apa kabar?” di wall Facdbook, cara ini memang lebih aman.
2. Memanipulasi penampilan
Menurut pria, tidak sedikit wanita yang sering memasang foto di Facebook unttk menampilkan citra diri yang tidak sesuai realitas. Dalam foto-foto mungkin ingin terlihat lebih seksi dan berani atau sebaliknya, dan berlawanan dengan kenyataan. Hati-hati, hal ini bisa menjadi bumerang buat wanita.
3. Menulis status berlebihan dan provokatif
Status di Facebook bisa dibaca siapa saja dan banyak wanita yang mengggunakannya untuk tujuan provokasi atau pamer. Bagi pria, hal yang paling menyebalkan adalah “curhat”, soal kehidupan pribadi di status. Menurut pria, lebih baik berbicara langsung daripada mengumbarnya di
Facebook, karena kesannya seperti mengharap belas kasihan. Selain itu, pamer soal kelebihan atau tempat yang didatangi dan langsung memasangnya di status.
4. Memasang foto ambigu
Status sudah berhubungan dengan seseorang, tetapi dalam beberapa foto terlihat mesra dengan pria lain. Hal ini seperti ingin “membakar” rasa cemburu pasangan dengan cara kekanakan. Foto ambigu itu juga menurut pria, sengaja untuk membuat orang lain mempertanyakan hubungannya, dan
memberikan perhatian padanya.

5. Status hubungan palsu
Beberapa wanita lajang banyak memasang status hubungan dengan “in a relationship”. Hal ini dilakukan untuk menghindari reaksi “kasihan” orang atas statusnya yang masih lajang. Hal ini menurut pria, sangat tidak masuk akal, karena justru status tersebut menghambatnya mendapat
pasangan. Apakah Anda juga melakukan hal sama? Hati-hati, menurut opini pria, kebiasaan ini bisa menjadi bumerang bagi wanita!

Jumat, 18 Mei 2012

sahabat dekatku

Sahabat Dekat yang Terasa dan Merasa JauhTak kusangka ternyata kau pun menyadarinya, bukan hanya aku. Kita bersahabat, dekat, tetapi perasaan kita masing-masing merasakan bahwa kita jauh satu sama lain walau hampir setiap hari kita bersua.
Kita bertemu, kita bercanda, kita saling mendebat, kita bertengkar, kita begitu egois, kita sangat keras kepala, kita saling menyalahkan, kita saling mengejek, kita belajar, kita bercerita dan saling menumpahkan rasa yang ada di hati hingga akhirnya kita saling mengerti dan mengenal sifat masing-masing.
Tapi, ternyata semua itu tak cukup mendekatkan kita. Kita sahabat, tapi kita merasa jauh. Bukan karena jarak yang memisahkan kita. Sikap kitalah ysng membuat persahabatan ini dekat, tapi terasa jauh.
Kau kurasa jauh dan kau pun merasa aju jauh.
Terima kasih telah menganggapku sahabat baikmu. Tapi, maafkan aku, mungkin akulah sebenarnya yang salah. Akulah yang menyebabkan persahabatan ini terasa jauh. Akulah yang membuatmu jauh dariku. Akulah yang menjauh darimu.
Maafkan aku yang ternyata membuatmu harus merasakan aku jauh, tapi, tahukah kamu bahwa aku sudah cukup lama menyadari semua ini? Bukan niat juga inginku hal ini terjadi. Ternyata tindakanku selama ini untuk menjaga persahabatan kita-lah yang salah. Ya, aku salah dalam bertindak!!!
Kau boleh saja meminta bantuanku kapan saja. Aku akan selalu siap dan sanggup membantu. Aku tak terbebani dan tak jua merasa tersakiti. Bahkan mungkin menolak untuk membantumu akan membuatku merasakan sakit yang lebih daripada mengorbankan diriku untuk membantumu.
Kau juga bisa mengganggu dan menemuiku kapan saja. Tak masalah bagiku. Aku tak merasa terganggu dan mungkin aku tak bisa marah kepadamu.
Tapi, tidak demikian halnya denganku. Aku tak bisa meminta bantuan dan merepotkan sahabatku begitu saja. Aku juga tak bisa mengganggu dan menemui sahabatku sesuka hatiku tanpa memberitahu mereka terlebih dahulu. Milikku adalah milik sahabat-sahabatku. Namun, milik sahabatku belum tentu punyaku (dan memang bukan milikku) sebelum mereka menguarkan kata-kata dari mulut mereka yang kuanggap sebagai izin bagiku.
Aku tak enak hati jika harus mengganggu dan merepotkan sahabatku. Tak ingin pula menyakiti perasaan mereka. Tak kuasa pula jika harus menyakiti mereka. Kuhanya ingin teman-temanku bahagia. Kuingin selalu bisa membantu dan berguna bagi mereka, punya arti bagi mereka tanpa harus menyakiti dan membebani mereka dengan semua masalahku dan semua kehendak egoku.
Dan semua ini juga berlaku untukmu, karena kau sahabatku. Sahabat dekatku.
Inilah arti persahabatan yang aku pegang. Maaf jika inilah yang membuatmu merasa aku jauh sebagai sahabatmu. Aku terlalu menjaga perasaan teman-temanku, menjaga persaanmu. Kau pernah berkata bahwa teman itu terbuka, saling memberi dan menerima. Mungkin aku belum bisa melakukan semua itu.
Aku teman dekatmu, tapi aku jauh…
Mungkin semua ini terjadi karena aku begitu menghargai dan menghormatimu sebagai sahabat baikku. Aku merasakan begitu besar jasamu dalam perjalanan hidupku, walau mungkin kau tak pernah menyadarinya.
Aku tak ingin membebanimu dengan masalahku. Sekali lagi maafkan aku, aku tak pernah merasa terbuka terhadapmu dan aku tak mengungkapkan semua ini kepadamu. Katakanlah aku tak memiliki keberanian mengungkapkan semua ini kepadamu. Mungkinkah kau marah jika kau mengetahui hal ini??? Tapi kuyakin kau bisa mengerti.
Aku berjanji akan merubah sikapku.
Aku ingin kita bisa bersahabat dengan tulus, saling memberi dan menerima.
Kuyakin kan datang suatu hari di mana kita bisa bercerita lagi…
Saling berbagi…
Berdebat dan bertengkar lagi…
Saling memberi dan menerima…
Saling mendukug dan membantu lagi tanpa ada perasaan jauh satu sama lain di hati kita masing-masing…
Dan aku akan menunggu datangnya hari itu…